Powered By Blogger

Thursday, February 13, 2014

Dial Cam Satria FU

Trik Dial Satria Fu

Sebagian mekanik mengalami sedikit kesulitan ketika mendial/mengukur durasi dan lift Cam mesin satria fu di karnakan segi konstruksi mesin yang kurang mendukung untuk melakuhal tersebut...oleh sebab itu sebagian mekanik banyak yang hanya menggunakan Filling ketika memodifikasi mesin yang satu ini ga ada salahnya si memodifikasi satria fu tanpa dial sah-sah aja kok...tapi alangkah baiknya jika kita bisa menggunakan alat dial ...agar lebih spesifik dan akurat untuk menentukan Sepk yang kita inginkan...tidak banyak orang yang ingin membagi-bagi tips seputar mesin dengan cuma-cuma...tapi untungnya admin I B L J mempunyai teman-teman yang baik hati yang mau berbagi dengan I B L J dan kawan-kawan semua....sebelum kita membicarakn orangnya kita langsung aja bahas tips trik untuk mendial satria fu

Bagi mekanik Jogja ini teryata untuk mendial cam fu masih ada ruang untuk memasang dial tersebut ...tapi harus mengalami modifikasi berikut langkah-langkahnya:

1. CAM.....Buatlah coakan membulat dibagian Cam yang mau di lalui jarum dial perhatikan gambar di bawah ini

Cam Satria fu yang di Coak

Seberapa besar coakan tersebut sesuiakan dengan diameter jarum yang akan melaluinya....Tujuannya dibikin coakan adalah agar jarum dial memiliki ruang sehingga ketika kem diputar tidak bersentuhan dengan jarum dial.
2. Cangkang.... buatlah coakan dibagian cangkang ini.dengan diameter dan kedalam menyesuaikan kebutuhan...perhatikan gambar




3.Atur sedemikian rupa dudukan/pegangan dial,agar bisa terpasang seperti ini



4. Selesai deh proses pemasangan dialnya.... tinggal pasang busur derajatnya di bagian krug as.


Untuk mempermudah proses Dial alangkah baiknya bikin dudukan mesinnya...murah kok sekitar 50rb sudah jadi,dari pada bingung mau diletakkan dimana mesinya berikut ini contohnya :

Dudukan mesin Satria Fu

Nah mudahkan
Tinggal ukur tuh berapa durasi dan lift Cam
SELAMAT MENCOBA

Read more: http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2012/10/trik-dial-satria-fu.html#ixzz2tCse4HdL

Piston high speed


Senin, 11 Juni 2014

Piston Favorit Bore Up !!


Penyuka bore up dan stroke up makin menggila. Makanya kini banyak muncul piston aftermarket favorit. Dari buatan FIM hingga Hi Speed yang from Thailand.



















Ukuran dan desain mendekati gaya kompetisi. Bahkan seperti kepunyaan spesial engine alias SE. Material yang digunakan lebih kuat.

Asyiknya piston yang baru nongol ini tersedia bukan hanya untuk Yamaha. Tapi juga tersedia untuk Suzuki yang kebanyakan pakai kepunyaan Satrai F-150 untuk drag bike atau balap malam hari.

Material yang digunakan kalau yang buatan FIM lebih kuat. Bahkan proses pengerasan lebih keras dan rigid.

Antara yang buatan FIM dan Hi Speed sudah dilengkapi lapisan teflon. Sehingga bukan saja lebih licin. Tapi, juga lebih halus di soal suaranya. Kalau orang bule bilang tidak noise atawa tidak berisik.

Untuk dome juga lebih jenong. Sehingga bisa atur kompresi. Tinggal papas tingkatan jenong sesuai keinginan.



Buat Ninja dan Satria FU-150

Belum lama PT Federal Izumi Manufacturing (FIM)) meluncurkan piston bore up untuk Kawasaki Ninja 250R. Tipenya FIM25.

Standar piston Ninja ukurannya 62 mm dan lubang pen piston 16 mm. Nah, yang diluncurkan FIM versi bore up. Tersedia dua ukuran. “Size oversize 150 dan 200,” jelas, Marketing Department FIM.

Berarti ukuran piston yang tersedia 63,5 mm dan 64 mm. “Setara dengan piston Honda Tiger standar dan oversize 50,
Untuk ring piston juga sangat mudah dilacak. “Karena dirancang bisa menggunakan ring piston Honda Tiger standar dan oversize 50,” jelas brother yang kerap menyambangi event road race ini.

Enaknya piston ini bisa juga dipakai untuk bore up Suzuki Satria F 150. Karena lubang pen piston Satria F juga sama-sama 16 mm. Kelebihan piston FIM25 dirancang untuk head 4 klep. Sangat cocok di Satria dan Ninja 250R. Dome juga bisa diatur ulang sesuai kompresi yang diinginkan. Piston seharga Rp 250 ribu ini komposisi material yang dikandungnya hampir sama dengan piston racing FIM lainnya. Namun proses pengerasan lebih. Kandungan silicon juga lebih dari biasanya.




















Hi Speed Pro

Hi Speed Thailand juga meluncurkan piston yang memiliki desain berbeda. Bentuknya masih seperti piston SE namun pinggangnnya lebih lebar. Ini mungkin bisa juga dipakai untuk harian.

Piston yang dikasih nama jenisnya Hi Speed Pro ini juga tersedia beberapa ukuran. “Dari mulai 58 sampai 68 mm,” kompak Miekeel Tjahjanto dari MC Racing dan Awan dari Ban Speed Galery.

Untuk ukuran lubang pin juga beragam. Mulai dari ukuran 13,14 dan 15 mm juga tersedia. Sehingga semua merek motor yang beredar, dipastkan hampir bisa pakai.

Perbedaan yang dimiliki piston jenis Pro ini terletak pada bentuk kepala piston. “Lebih jenong sehingga bisa menghasilkan kompresi tinggi,” jelas Miekel dari markasnya Jl. Kebon Jeruk IX, No. 20C, Kota, Jakarta Barat.

Untuk piston jenis Pro ini juga tersedia dua pilihan. Ada yang dilapisi teflon dan ada juga yang tanpa teflon. Tinggal pilih sesuai keinginan mekanik. “Harga yang ditawarkan Rp 450 ribu sudah termasuk piston, ring, pin dan klip,”



















Hi Speed R

Piston buatan Hi Speed Thailand ini belum lama nongol. Memiliki desain atau bentuk seperti piston milik special engine atau SE yang langganan dipakai motocross.

Bagian pinggangnya juga lebih sempit. “Sehingga minim gesekkan dengan dinding liner,” jelas Awan Kurniawan dari Ban Speed Galery itu.

Diameter yang tersedia dari ukuran 58 mm sampai 68 mm. Lubang pennya ada yang 13 mm, 14 mm dan 15 mm.

Enaknya, piston ini hanya dilengkapi dua coakan untuk tonjokan klep. Tidak seperti piston Honda CBR yang ada 4 coakan itu. Untuk motor lokal yang kebanyakan hanya 2 klep, seher CBR malah mengurangi kompresi.

Awan juga merinci soal harga. “Satu set sudah termasuk piston, ring, pin dan klip dibanderol Rp 550 ribu,” jelas Awan yang baru buka toko di Jl. Jelambar Aladin, No. 3, Tubagus Angke, Jakarta Barat ini. Memang lumayan mahal tapi, sebanding dengan bentuk dan piston yang ringan ini.


















Yamaha 70 mm

Dari sekian piston bore up, piston keluaran Yamaha Thailand ini sangat gede. Ukuran diameter piston mencapai 70 mm. Namun kode di kemasannya seperti untuk Yamaha Fino.

Aneh juga kan? Yamaha Fino kan seher standarnya hanya 52 mm. Bisa jadi untuk Fino versi bore up edan-edanan.

Seher ini punya lubang pen 15 mm. Bisa langsung plek masuk di setang seher milik Fino, Mio atau Nouvo. Namun hati-hati pantat seher bisa ditabok bandul kruk as. Kudu diukur dulu sebelum dipasang. Kalo perlu dibubut dulu biar pas.

Bentuk seher ini kepalanya seperti piston milik Scorpio. Begitupun jarak dari lubang pen sampai puncak seher mirip dengan milik motor Kalajengking itu.

Namun untuk seher segede ini sih enggak perlu jenong. “Kompresinnya juga sudah sangat gede,” jelas Miekel Tjahjanto yang menjual piston ini di rentang harga Rp 550 ribu. Banderol jual segitu tentunya juga sudah termasuk piston, ring, pin dan klip.




















Piston  Honda CBR 150R sedang booming di kalangan mekanik korek harian . Terutama untuk aksi bore up dan stroke up karena ukuran dan bentuknya lebih menguntungkan.

Dari ukuran yang menguntungkan yaitu jarak dari pen sampai permukaan atas piston . Sangat pendek sekali, sehingga bisa dipasang di mesin bebek atau skubek.

ke untungan lainnya , seher CBR yang pendek ini ketika dipasang lebih ‘mendem’ . Kalau dilakukan naik stroke bisa 5mm tanpa adanya paking blok silinder tambahan. Sehingga kelihatan dari luar, seolah2 mesin masih seperti standar.

Namun saking larisnya, seher CBR banyak palsunya. Walau kardus dan mereknya Honda, tapi kalau harganya murah itu dipastikan palsu. *palsu disini maksudnya bukan OEM AP Honda thailand.

Apalagi seher CBR asli Honda hanya sampai oversize 100. Anehnya di pasaran beredar sampai oversize 400 yang sudah pasti bukan buatan Honda thailand meski kardusnya Honda.

namun begitu ada juga  Bentuk yang merugikan dari piston CBR 150 ” jika dipakai pada engine ber valve 2 buah ‘ juga ada yakni kepala piston. Ada 4 coakan alur klep. selain coakan tersebut menambah ruang combustion chamber, untuk pemasangannya juga harus di sesuaikan ulang dengan klep pada motor yang akan mengkanibal nya